Pengaruh Teman di Dunia Pesantren
Oleh : Saiful Fawait *)
Pesantren merupakan suatu tempat yang
didalamnya terdiri dari beberapa santri, yang diasuh langsung seorang kiai.
Setiap harinya tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan ibadah seperti shalat
jama’ah, ajian kitab.
Dan didalamnya terdapat peraturan
peraturan yang sesuai dengan aturan aturan syariat, karena memang pesantren ini
adalah sebuah sarana untuk mengembangkan pengetahuan pengetahuan tentang
syariat. Meskipun, tidak menutup kemungkinan ada sebagian santri yang masih
berani melanggar peraturan tersebut. Sehingga dalam hal ini pesantren yang
memiliki banyak santri, kiai sebagai pengasuh akan meminta bantuan kepada
sebagian santri senior_ yang kemudian disebut pengurus_ikut berperan dalam
meluruskan niat awal santri, sesaat sebelum mereka menginjakkan kaki didunia
pesantren. Serta mengurus santri-santri yang telah berani membangkang
peraturan-peraturan tersebut. Walaupun terkadang para pengurus merasa kewalahan
untuk mengurus mereka. Dengan tanpa adanya suatu kesadaran yang tumbuh dalam
hati nurani mereka yang paling dalam, maka seberat apapun hukuman tersebut,
mereka akan tetap mengabaikannya.
Antara satu santri dengan santri yang lain pasti memiliki perbedaan, baik dari
segi karakter, intelektual, maupun sikap. Karena mereka berasal dari lingkungan
dan keluarga yang berbeda-beda. Walaupun pada dasarnya mereka dilahirkan dalam
keadaan suci.
Pesantren sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
akhlaqul karimah, sehingga bagi mereka yang memiliki akhlaq yang baik, sangat
cocok dengan kehidupan pesantren. Lain lagi dengan mereka yang punya akhlaqus-
sayyi’ah, mereka harus dibina dan dididik terlebih dahulu, agar sikapnya bisa
berubah menjadi baik.
Salah astu upaya dalam menciptakan
akhlaq yang baik, adalah memisahkan antara santri baru dengan santri lama,
seperti yang diterapkan di Pondok pesantren Annuqayah dartah Lubangsa Selatan.
Semua santri di tempatkan pada satu blok, agar pergaulanmereka dengan santri
lama yang memiliki akhlaq yang buruk, sedikit ada ruang pembatas. Sedikit
sekali ruang bagi santri baru untuk bisa mempengaruhi santri lama. Sebaliknya,
luas sekali ruang bagi santri lama untuk mempengaruhi santri baru, sebab mereka
lebih berpengalaman di lingkungan pesantren.
Tapi kendatipun upaya demi upaya telah
dilakukan, tanpa ada dorongan kesadaran yang tumbuh dari masing-masing individu
maka upaya tersebut akan kesulitan untuk membuahkan hasil. Sebagian ulama’
menyanyikan syi’ier tentang pengaruh teman dengan bahasa faris : “yaribad
bad tarbu dza azmaribat * bihaqqi dzaati bakillahi shamad * ya aribad turo suwi jahim * yaronika
kirota yabi’ na’imin” arti dari syiir tersebut adalah ”sesungguhnya teman
yang jelek itu lebih jelek san lebih berbahaya dari ular * demi kebenaran dzat
Allah yang suci” “teman yang jelek itu dapat menjerumuskan kita ke dalam neraka
jahannam * dan teman yang baik itu bisa mengantarkan kita ke dalam surga
na’iem”.
Jadi, kita harus benar-benar selektif
dan teliti didalam memilih teman. Teman yang baik akan memnunutun kita pada
jalan yang lurus. Sebaliknya, teman yang punya perangai jelek (karakter) akan
menggiring kita pada jurang kenistaan.
*) Siswa MA Tahfidh Annuqayah bedomisili di
PPA Lubangsa Selatan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar